Senin, 03 November 2008

JANGAN MENYERAH, JANGAN PUTUS ASA

Sebuah Pelajaran Dari Pakis Dan Bambu

Alkisah, tersebutlah seorang pria yang putus asa dan ingin meninggalkan segalanya. Meninggalkan pekerjaan, hubungan, dan berhenti hidup. Ia lalu pergi ke hutan untuk bicara yang terakhir kalinya dengan Tuhan Sang Maha Pencipta.
"Tuhan,"katanya. "Apakah Tuhan bisa memberi saya satu alasan yang baik untuk jangan berhenti hidup dan menyerah?"
Jawaban Tuhan sangat mengejutkan.
"Coba lihat ke sekitarmu. Apakah kamu melihat pakis dan bambu?"
"Ya,"jawab pria itu.
"Ketika menanam benih pakis dan benih bambu, saya merawat keduanya secara sangat baik. Saya memberi keduanya cahaya. Memberikan air. Pakis tumbuh cepat di bumi. Daunnya yang hijau segar menutupi permukaan tanah hutan. Sementara itu, benih bambu tidak menghasilkan apapun. Tapi saya tidak menyerah.
"Pada tahun kedua, pakis tumbuh makin subur dan banyak, tapi belum ada juga yang muncul dari benih bambu. Tapi saya tidak menyerah.
"Di tahun ketiga, benih bambu belum juga memunculkan sesuatu. Tapi saya tidak menyerah. Di tahun ke-4, masih juga belum ada apa pun dari benih bambu. Saya tidak menyerah,"kataNya.
"Di tahun kelima, muncul sebuah tunas kecil. Dibandingkan dengan pohon pakis, tunas itu tampak kecil dan tidak bermakna. Tapi 6 bulan kemudian,bambu itu menjulang sampai 100 kaki. Untuk menumbuhkan akar itu perlu waktu 5 tahun. Akar ini membuat bambu kuat dan memberi apa yang diperlukan bambu untuk bertahan hidup. Saya tak akan memberi cobaan yang tak sanggup diatasi ciptaan saya,"kata Tuhan kepada pria itu.
"Tahukah kamu, anakku, disaat menghadapi semua kesulitan dan perjuangan berat ini, kamu sebenarnya menumbuhkan akar-akar?"
"Saya tidak meninggalkan bambu itu. Saya juga tak akan meninggalkanmu."
"Jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain,"kata Tuhan.
"Bambu mempunyai tujuan yang beda dengan pakis. Tapi keduanya membuat hutan menjadi indah."
"Waktumu akan datang. Kamu akan menanjak dan menjulang tinggi."
"Saya akan menjulang setinggi apa?"tanya pria itu.
"Setinggi apa pohon bambu bisa menjulang?"tanya Tuhan.
"Setinggi apa yang bisa dicapainya,"jawab pria itu.
"Ya, benar! Agungkan dan muliakan nama saya dengan menjadi yang terbaik, meraih yang tertinggi sesuai kemampuanmu,"kata Tuhan.
Pria itu lalu meninggalkan hutan dan mengisahkan pengalaman hidup yang berharga ini.

MORAL CERITA:
-Tuhan mempunyai rencana yang beda untuk masing-masing ciptaan-Nya. Bicara kepada Tuhan dan biarkan Tuhan membantu kita menyadari tujuan itu.
-Jangan pernah menyesali satu hari pun dari hidup Anda.
-Hari baik memberikan kebahagiaan, hari buruk memberikan pengalaman. Keduanya sangat penting untuk hidup.
-Semua orang pernah mengalami saat-saat ingin menyerah. Jika menghadapi kesulitan atau hambatan dalam hidup, selalu ingat, kita perlu menumbuhkan akar.
-Tuhan tidak menjanjikan hidup tanpa kesulitan, tawa tanpa kesedihan, matahari tanpa hujan. Tapi Dia menjanjikan kekuatan, hiburan untuk kesedihan, dan cahaya untuk menerangi jalan.




1 komentar:

Syaiful Safril 9 November 2008 pukul 22.35  

Nice posting..
sebuah cerita motivasi yg mantap

  © Blogger template 'Neuronic' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP